Beberapa hari yang lalu, ibuku dan bapakku tampak melihat-lihat hotel-hotel di Traveloka, Google, Trip Advisor dan Agoda, aku pun bertanya, "Kenapa kok liat-liat hotel?".
Aku cukup heran, kenapa bapak sama ibu mau liburan, padahal selama ini bapak dan ibu agak khawatir dengan pandemi Ibu bilang, hari Jumat nanti bapak sudah masuk ke kantor lagi jadi mumpung ada waktu sebelum bapak ke kantor, kita liburan. Karena waktu itu adalah hari Senin, aku pikir aku hanya akan menyelesaikan ujianku dan aku hanya bersiap-siap saat hari Rabu, tapi besoknya ternyata orangtuaku sudah memesan 2 kamar di sebuah hotel kecil bernama Maniva, Maniva terletak di hutan kecil, enak banget! Sebelum berangkat liburan, aku harus selesai dulu dengan ujianku, iya, aku punya ujian dengan Setara Daring, untungnya aku sudah mencicil menyelesaikan ujiannya, hanya mata pelajaran Matematika yang belum aku selesaikan. Setelah menyelesaikan ujian Matematika, aku pun beristirahat. Aku bersiap-siap beberapa jam sebelum kami sekeluarga berangkat, aku tidak membawa koper, aku hanya membawa tas punggung yang cukup besar karena kami hanya menginap selama sehari semalam. Tempat parkirnya Maniva bukan di dalam komplek hotel melainkan di luar, ditambah dengan kecilnya dan tersembunyinya jalan masuk ke komplek hotel Maniva membuatku dan keluargaku kebingungan saat ingin memasuki Maniva untuk check-in. Karena bingung, ayahku menelpon call center Maniva. Akhirnya dengan bantuan satpam, kami bisa tahu jalan masuk ke Maniva. Setelah check-in, bapakku dan ibuku merasa ingin mengganti kamar, karena ternyata Maniva masih dalam proses pembangunan, dan kamar yang kami pesan menghadap ke arah konstruksi, bapakku dan ibukku pun bilang ke resepsionis untuk mengganti kamar kami ke kamar yang tidak menghadap ke arah konstruksi. Dan, di kamarnya ada smart tv dan WiFi! Aku baru pertama kali menggunakan smart tv, tapi aku cepat paham dan akupun menonton YouTube tentang Phantom Forces, game kesukaanku di Roblox untuk sekarang. Setelah shalat ashar, aku ingin mencoba membuat teh, tapi tanganku terpleset. Dan alhasil, pahaku terkena air panas, untungnya lantainya hotel Maniva terbuat dari kayu dan berongga. Untungnya juga, pahaku tidak terlalu sakit, bapak menyuruhku untuk menyiram pahaku selama 10 menit. Setelah maghrib, kami pun memasak makanan kami di dekat aula hotel. Apakah boleh? Pihak Maniva membolehkan kami tapi kami harus diluar kamar. Jadi pihak Maniva menyediakan tempat semacam balkon untuk dijadikan "dapur" kami. Dan kami memasak budae jiggae, ramen dan satu hidangan lagi yang aku lupa, kami beli bahan, peralatan dan bumbu dari Kirin Kimbap, kebetulan yang punya Kirin Kimbap adalah temannya ibuku. Setelah makan malam, kami merencanakan untuk sarapan roti coklat panggang besok, jadi kami membeli roti dan selai.
0 Comments
Assalamualaikum teman-teman! Kali ini aku mau bercerita tentang MIT Appp Inventor Apa itu MIT App Inventor? MIT App Inventor atau sering disingkat dengan MIT AI2 adalah website yang digunakan untuk membuat aplikasi dengan bahasa pemrograman visual Apa itu bahasa pemrograman visual? Jika teman-teman pernah menggunakan Scratch, nah MIT AI2 mirip dengan Scratch, hanya saja output/keluaran dari MIT AI2 adalah file .apk (Aplikasi). Apakah kita bisa mem-publish aplikasi kita yang kita buat di MIT AI2? Bisa, karena output/keluaran MIT AI2 adalah aplikasi/file .apk, kita bisa mempublish di Google Play Store, tapi banyak syaratnya. Untuk selengkapnya, silahkan baca artikel ini ya! http://ai2.appinventor.mit.edu/reference/other/appstoplay.html Proyek apa saja yang sudah dikerjakan? Banyak sih, tapi akhir-akhir ini, aku sedang mengerjakan 3 proyek terbesarku di MIT AI2. Yaitu, Database, Trash Audit dan Challenge Apps Database Apps digunakan untuk menyimpan informasi seperti penyaluran baju bekas, sampah elektronik, tempat-tempat bulkstore dan tips mencegah dan memilah sampah Trash Audit Apps digunakan untuk mendata sampah yang kita hasilkan dengan output grafik Challenge Apps digunakan untuk merubah kebiasaan kita, ada 3 level di Challenge Apps. Pemula, 7 tantangan, mudah dikerjakan Menengah, 15 tantangan, butuh usaha lebih untuk menyelesaikan tantangannya Mahir, 30 tantangan, tantangannya cukup sulit dikerjakan Untuk Database Apps, kesulitanku adalah di pengaturan screen. Karena di MIT AI2, kita dibatasi hanya bisa menggunakan 10 screen. Akupun harus memikirkan cara agar aku bisa menghemat screen, lalu aku membuat agar screenku bisa di-scroll kebawah. Lalu, di Trash Audit, kesulitannya adalah mencari ekstensi untuk membuat grafik, karena MIT AI2 juga terbatas komponennya Untuk mendapatkan file .apk, kalian bisa klik "Build" di proyek kalian, lalu kalian bisa pilih, kalian bisa menyimpan file .apk nya di komputer kalian atau dibuatkan barcode, barcode ini akan di-scan dengan aplikasi Android yang sudah disediakan oleh MIT App Inventor, lalu aplikasinya bisa diunduh di HP/Tablet kalian.
Lalu ada yang namanya file .aia, file .aia digunakan untuk membuka proyek kalian di akun lain dan perangkat lain. Untuk mendapatkan file .aia, bisa klik "Project" di proyek kalian, lalu klik "Export selected project to .aia" Kalau masih ada pertanyaan, silahkan tulis lewat komentar. Jangan sungkan untuk berdiskusi ya! KJI 4 dimulai sebelum hingga pertengahan bulan Ramadhan dengan mengusung tema Muslim Youth Baligh Camp.
Di pertemuan pertama, ada kak Fatan yang mengajari kita tentang fikih baligh, misalya tanda-tanda baligh, tata cara mandi junub/wajib/besar dan lain-lain Kak Akhyar menjelaskan kepada kita tentang nafkah di pertemuan kedua, misalnya beberapa prinsip-prinsip seorang muslim terhadap harta Pertemuan ketiga kali ini diisi oleh kak Dimas, yang mendiskusikan tentang laki-laki sebagai pemimpin Lalu ada 2 narasumber tamu, yang pertama ada kak Taufik yang menceritakan tentang kisah-kisah pemuda muslim di jaman Rasulullah, sahabat hingga jamannya tabiut tabiin. Dan ada Om SQU di penghujung kegiatan KJI 4 yang bercerita tentang kisah hidupnya sebagai komikus |
BiografiNamaku Raditya Ardi W. Archives
July 2023
Categories |